Apa yang tampak seperti kemenangan mudah bagi Partai Nasional, partai yang berkuasa saat ini, berubah

menjadi kontes suara yang seru sejak 1 Agustus lalu, ketika Jacinda Ardern, 37, menjadi pemimpin Partai Buruh oposisi utama. Kiwi telah turun 3,3 persen sejak saat itu, dan menjadi mata uang yang paling bearish diantara mata uang negara maju.

Jajak pendapat telah menjadi peristiwa pasar yang menggerakkan kiwi. Sebuah survei pada hari Kamis yang menunjukkan bahwa Partai Buruh mempertahankan keunggulannya atas Partai Nasional menjelang pemilu tanggal 23 September, menggerakkan nilai tukar mata uang ini, anjlok 0,3 persen, seketika dalam hitungan detik.

Dalam upaya untuk mengamankan sebuah periode keempat yang berturut-turut, Partai National telah menjanjikan keringanan pajak dan fokus pada pengelolaan ekonomi yang kuat. Sementara partai oposisi, Partai Buruh, berjanji untuk melarang penjualan properti kepada orang asing, melihat pajak keuntungan modal dan mengubah struktur tata kelola bank sentral Selandia Baru.

Volatilitas dua minggu untuk kiwi terhadap greenback naik di atas 13 persen pada hari Kamis, titik tertingginya sejak pemilu A.S. bulan November lalu, mata uang ini sedikit berubah di 72,22 sen A.S. pada pukul 9:56 a.m. waktu Hong Kong, hari Jumat ini.

Negara di Pasifik Selatan ini dapat mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat jika memilih pemerintah yang dipimpin oleh Partai Buruh yang berusaha mengurangi imigrasi, kata ekonom Standard Chartered Research dalam sebuah catatan minggu ini. Koalisi Partai Buruh dan Partai New Zealand First ingin mengurangi imigrasi sampai tingkat paling rendah jika mereka menang, yang akan berisiko memperburuk kekurangan keterampilan dan membatasi pertumbuhan, tulis analis yang berbasis di Singapura.

Dolar Selandia Baru telah menikmati pertumbuhan ditengah-tengah kebijakan pemerintah yang stabil selama bertahun-tahun, namun kondisi ini akan berubah.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research CenterEditor: Asido Situmorang